Berikut ini adalah 10 jenis sensor yang biasa digunakan dalam sistem otomatisasi:
Sensor suhu: Digunakan untuk mengukur suhu udara atau suhu benda. Contoh sensor suhu adalah termistor, termokopel, dan RTD (Resistive Temperature Detector).
Sensor kelembaban: Digunakan untuk mengukur tingkat kelembaban udara atau benda. Contoh sensor kelembaban adalah higrometer, capacitive humidity sensor, dan resistive humidity sensor.
Sensor cahaya: Digunakan untuk mengukur intensitas cahaya. Contoh sensor cahaya adalah photoresistor, photodiode, dan phototransistor.
Sensor tekanan: Digunakan untuk mengukur tekanan dari gas atau cairan. Contoh sensor tekanan adalah piezoresistive pressure sensor, capacitive pressure sensor, dan resonant pressure sensor.
Sensor gerak: Digunakan untuk mengukur pergerakan atau perubahan posisi. Contoh sensor gerak adalah accelerometer, gyroscope, dan magnetometer.
Sensor suara: Digunakan untuk mengukur tingkat suara atau frekuensi suara. Contoh sensor suara adalah microphone, piezoelectric sound sensor, dan capacitive sound sensor.
Sensor gas: Digunakan untuk mengukur konsentrasi gas tertentu dalam udara. Contoh sensor gas adalah gas sensor (untuk CO, CO2, NO2, dan lainnya), infrared gas sensor, dan photoionization detector.
Sensor pH: Digunakan untuk mengukur tingkat pH dari cairan. Contoh sensor pH adalah electrode pH, pH meter, dan pH sensor.
Sensor level: Digunakan untuk mengukur tingkat kepenuhan atau ketinggian cairan atau bahan padat. Contoh sensor level adalah ultrasonic level sensor, capacitive level sensor, dan float level sensor.
Sensor detak jantung: Digunakan untuk mengukur detak jantung manusia. Contoh sensor detak jantung adalah electrocardiogram (ECG) sensor, pulse oximeter, dan heart rate monitor.
Semua sensor di atas dapat digunakan dalam sistem otomatisasi untuk mengontrol atau memonitor peralatan atau proses yang berlangsung.
Tidak ada komentar:
Jangan lupa like, share, komentar, dan subscribe channel youtube kami. Terimakasih.