Cara Menghitung Nilai Arus Dan Tegangan Pada Setiap Komponen Dalam Sebuah Sirkuit Elektronik

Untuk menghitung nilai arus dan tegangan pada setiap komponen dalam sebuah sirkuit elektronik, Anda perlu menggunakan Hukum Ohm dan Hukum Kirchhoff.

Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik selalu merupakan hasil dari pembagian tegangan (V) dengan hambatan (R). Dengan kata lain, arus (I) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

I = V/R

Hukum Kirchhoff adalah dua aturan yang berguna untuk menentukan arus dan tegangan pada setiap komponen dalam sirkuit. Aturan pertama, Hukum Kirchhoff Arus (HK-I), menyatakan bahwa jumlah total arus yang masuk ke suatu titik sama dengan jumlah total arus yang keluar dari titik tersebut. Aturan kedua, Hukum Kirchhoff Tegangan (HK-V), menyatakan bahwa jumlah total tegangan dalam sirkuit tertutup sama dengan nol.

Untuk menghitung nilai arus dan tegangan pada setiap komponen dalam sirkuit, pertama-tata Anda perlu menentukan jalur arus dari sirkuit tersebut. Kemudian, Anda dapat menggunakan HK-I dan HK-V untuk menentukan nilai arus dan tegangan pada setiap komponen dalam sirkuit. Anda juga dapat menggunakan Hukum Ohm untuk menghitung arus pada setiap resistor dalam sirkuit tersebut dengan menggunakan tegangan yang telah ditentukan dan nilai hambatan resistor tersebut.

Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat contoh sederhana berikut ini:

Contoh:

Sebuah sirkuit terdiri dari sebuah baterai 9 volt, sebuah resistor 1 ohm, dan sebuah resistor 2 ohm yang terhubung secara serentak. Hitunglah nilai arus dan tegangan pada setiap resistor.

Solusi:

Pertama-tama, tentukan jalur arus dari sirkuit tersebut. Dari baterai 9 volt, arus akan mengalir melalui resistor 1 ohm dan resistor 2 ohm serentak, kemudian kembali ke baterai melalui jalur negatif.

Kemudian, tentukan nilai arus yang mengalir melalui setiap resistor dengan menggunakan HK-I. Kita tahu bahwa jumlah total arus yang masuk ke titik yang terhubung secara serentak sama dengan jumlah total arus yang keluar dari titik tersebut. Jadi, kita dapat menuliskan persamaan sebagai berikut:

I1 + I2 = I

Kemudian, gunakan Hukum Ohm untuk menghitung arus pada setiap resistor. Kita tahu bahwa arus (I) merupakan hasil dari pembagian tegangan (V) dengan hambatan (R). Jadi, untuk resistor 1 ohm, kita dapat menuliskan persamaan sebagai berikut:

I1 = V1/R1

Dan untuk resistor 2 ohm, kita dapat menuliskan persamaan sebagai berikut:

I2 = V2/R2

Dengan demikian, kita dapat mengganti nilai I1 dan I2 ke dalam persamaan HK-I untuk menentukan nilai arus yang mengalir melalui setiap resistor:

V1/R1 + V2/R2 = I

Kemudian, gunakan nilai tegangan yang diberikan untuk menghitung nilai arus pada setiap resistor. Kita tahu bahwa tegangan baterai adalah 9 volt, jadi kita dapat menuliskan persamaan sebagai berikut:

(9V)/1 ohm + (9V)/2 ohm = I

Setelah melakukan perhitungan, kita dapat menemukan bahwa nilai arus yang mengalir melalui resistor 1 ohm adalah 9 ampere, dan nilai arus yang mengalir melalui resistor 2 ohm adalah 4,5 ampere.

Kemudian, gunakan Hukum Ohm lagi untuk menghitung tegangan pada setiap resistor. Kita tahu bahwa tegangan (V) merupakan hasil dari pembagian arus (I) dengan hambatan (R). Jadi, untuk resistor 1 ohm, kita dapat menuliskan persamaan sebagai berikut:

V1 = I1 * R1

Dan untuk resistor 2 ohm, kita dapat menuliskan persamaan sebagai berikut:

V2 = I2 * R2

Dengan demikian, kita dapat mengganti nilai I1 dan I2 ke dalam persamaan di atas untuk menentukan nilai tegangan pada setiap resistor. Setelah melakukan perhitungan, kita dapat menemukan bahwa nilai tegangan pada resistor 1 ohm adalah 9 volt, dan nilai tegangan pada resistor 2 ohm adalah 4,5 volt.

Demikianlah cara menghitung nilai arus dan tegangan pada setiap komponen dalam sebuah sirkuit elektronik dengan menggunakan Hukum Ohm dan Hukum Kirchhoff. Semoga informasi ini bermanfaat.